Pengertian Proses Seleksi
Seleksi merupakan proses
pemilihan dari sekelompok pelamar yang
dianggap memenuhi kriteria untuk posisi yang tersedia di perusahaan atau
organisasi yang bersangkutan. Seleksi merupakan hal yang sangat penting bagi
sebuah perusahaan atau organisasi karena berbagai keahlian yang dibutuhkan oleh
organisasi untuk mencapai tujuannya, diperoleh malalui proses seleksi.
Tujuan Proses Seleksi
Proses seleksi bertujuan untuk
menempatkan individu yang sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan
perusahaan. Proses seleksi memiliki 2
sasaran yaitu efisiensi dan ekuitas. Efisiensi berkaitan dengan penentuan siapa
yang akan bergabung dengan organisasi dan peningkatan kinerja dari individu
yang telah direkrut. Sedangkan ekuitas berhubungan dengan komitmen organisasi
terhadap keadilan dan kepatuhan hukum.
Metode Seleksi
Beberapa metode yang digunakan
dalam proses seleksi antara lain :
1. Metode
Non Ilmiah
Metode non
ilmiah adalah seleksi yang dilakukan di mana dasar pemilihannya tidak
didasarkan pada kriteria, standar, atau spesifikasi jabatan, tetapi hanya
berdasarkan pada perkiraan pengalaman. Kelemahan dari metode ini adalah
perusahaan tidak memiliki pegangan pasti akan tepat tidaknya seorang karyawan
dengan jabatan yang disandangnya.
2. Metode
Ilmiah
Metode ilmiah
adalah prosedur seleksi yang dalam pelaksanaannya berdasarkan pada spesifikasi
jabatan dan kebutuhan perusahaan serta berpedoman pada kriteria dan standar
tertentu. Proses seleksi dilakukan dengan test pada calon karyawan. Hasil test
tersebut berpengaruh pada diterima atau tidaknya karyawan di perusahaan.
Prosedur Seleksi
1. Penerimaan
Pendahuluan
Pada tahap ini akan dilakukan
seleksi lamaran yang masuk. Lamaran yang tidak memenuhi syarat akan gugur,
sedangkan lamaran yang memenuhi syarat akan lanjut ke tahap selanjutnya.
2. Tes Penerimaan
Tes penerimaan bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang objektif mengenai pelamar. Tes tersebut menilai
perpaduan kemampuan, pengalaman, kepribadian, prestasi, dan kesesuaian kuaifikasi
jabatan dari pelamar.
3. Wawancara Seleksi
Wawancara seleksi adalah percakapan
formal dan intens yang dilakukan perusahaan untuk memutuskan diterima atau
tidaknya seorang pelamar. Wawancara memiliki tngkat fleksibilitas tinggi karena
dapat diterapkan pada tingkat manajerial maupun operasional.
4. Pemeriksaan Referensi
Pemeriksaan referensi dilakukan
dengan beberapa cara di antaranya personal references dan employment
references. Personal references berhubungan dengan data kerabat dekat pelamar
yang diberikan pada perusahaan. Sedangkan employment references berkaitan
dengan dengan latar belakang atau pengalaman kerja.
5. Evaluasi Medis
Evaluasi medis dilakukan untuk
mengetahui tingkat kesehatan dan kekuatan karyawan. Evaluasi medis memungkinkan
perusahaan untuk menekan biaya perawatan kesehatan dan asuransi.
6. Penerimaan
Penerimaan karyawan merupakan akhir
dari proses seleksi. Hasil pada tahap ini adalah pemilihan karyawan baru yang
kompeten di bidangnya.
7. Evaluasi
Evaluasi karyawan dilakukan secara berkala
dengan melihat absensi, prestasi kerja, dan pekerjaan karyawan guna
memaksimalkan produktifitas kerja.
Faktor yang Mempengaruhi Proses Seleksi
Beberapa pertimbangan perusahaan atau
organisasi pada proses seleksi antara lain panjangnya periode pelatihan, dana
yang diinvestasikan pada karyawan baru, kebijakan manajemen yang seringkali
menghambat proses seleksi, serta proses seleksi yang berbeda-beda untuk jenjang
jabatan yang ada.
Tahap proses seleksi berbeda-beda untuk tiap
organisasi atau perusahaan. Perbedaan itu terletak pada jenis seleksi, lama
proses seleksi, biaya pelaksanaan seleksi. Semua faktor tersebut bergantung
pada jenis pekerjaan, jabatan, dan kriteria kandidat yang dibutuhkan.
Sumber :
Hasibuan, Malayu . Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Penerbit PT Bumi Aksara,2001.
Kajianpustaka .com
staff. ui. ac.id
repository.library.uksw.ac.id
psikologi-pio.blogspot.com
Seleksi Sumber Daya Manusia
BalasHapus