KONSEP DASAR
MANAJEMEN KOMPENSASI
Kompensasi
merupakan komponen penting dalam penciptaan suatu manajemen yang efektif dan
kondusif. Kompensasi adalah bagian dari manajemen. Sistem kompensasi yang baik
dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan bisnis.
Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti
kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Kompensasi juga merupakan biaya utama
atas keahlian atau pekerjaan dan kesetiaan dalam bisnis.
Di beberapa
perusahaan sering terjadi protes dalam bentuk demo para karyawan menuntut
kenaikan gaji atau upah. Karyawan merasa berhak untuk menuntut kompensasi
sesuai dengan jasa yang sudah dikeluarkannya. Faktor yang menyebabkannya antara
lain dalam hal ketidakpuasan tentang manajemen kompensasi yang diterapkan
perusahaan. Manajemen kompensasi dinilai
tidak memberikan efek pada kesejahteraan karyawan, sehingga motivasi karyawan
menurun dan ini akan mengakibatkan produktifitas kerja atau kinerja mereka berada di bawah standar perusahaan.
Suatu
organisasi akan selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Namun hal ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan organisasi, baik di
dalam dan di luar organisasi. Pengaturan kompensasi merupakan faktor penting
untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja. Kompensasi dapat berbentuk finansial
dan non-finansial.
Tujuan
manajemen kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan
keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan internal dan
eksternal.
Tujuan manajemen kompensasi;
1. Memperoleh SDM yang berkualitas
2. Mempertahankan karyawan yang ada
3. Menjamin keadilan
4. Penghargaan terhadap perilaku yang
diinginkan
5. Penghargaan terhadap perilaku yang
diinginkan
6. Mengendalikan biaya
7. Mengikuti aturan hukum
9. Meningkatkan efisiensi administrasi
PERANAN KOMPENSASI
BAGI KARYAWAN
Kompensasi terdiri
dari gaji, bonus, dan fasilitas, yang diberikan sebagai imbalan terhadap waktu,
tenaga, dan fikiran yang diberikan kepada perusahaan.kompensasi dapat dibedakan
menjadi dua: kompensasi resmi (kompensasi yang diberikan oleh perusahaan) dan kompensasi
tidak resmi (kompesasi yang diterima dari rekan kerja, misalnya, pengakuan
tentang kehandalan. Kompensasi yang diatur secara taktis dapat membantu
timbulnya keselarasan tujuan antara manajemen dengan pemilik. Selain itu
kompensasi yang menarik juga berperan dalam usaha merekrut tenaga yang cakap,
karena tenaga yang cakap menginginkan kompensasi yang tinggi. Peranan
kompensasi yang lain adalah untuk mempertahankan tenaga yang cakap. Kalau
kompensasi tidak diusahakan menarik, maka besar kemungkinannya karyawan akan
pergi ke perusahaan lain yang kompensasinya lebih menarik.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOMPENSASI
Kompensasi atau juga
disebut dengan remuneration dapat saja berbentuk financial dan nonfinansial
yang pada intinya adalah penghargaan atas jasa seorang pegawai pada
organisasinya. Komponen-komponen kompensasi: upah, gaji, insentif, dan fringe
benefit. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi :
1. Kebenaran dan
keadilan; pemberian kompensasi disesuaikan dengan kemampuan, kecakapan
pendidikan dan jasa yang telah ditunjukkan kepada organisasi. Dengan demikian
setiap pegawai dapat merasakan bahwa organisasi telah menghargai jasanya.
2. Dana organisasi;
suatu organisasi dalam memberikan kompensasi kepada pegawainya harus disesuaikan
dengan kemampuan dana yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Oleh karena itu
organisasi harus dapat menghimpun dana sebanyak mungkin melalui prestasi kerja
yang ditunjukkan oleh para pegawai. Sehingga dengan prestasi yang terus
meningkat maka organisasi akan mendapatkan banyak keuntungan.
3. Serikat Karyawan;
serikat karyawan merupakan simbol kekuatan karyawan dalam menuntut perbaikan
nasib, yang perlu mendapatkan perhatian. Serikat karyawan yang ada pada suatu
organisasi akan berfungsi sebagai alat kontrol dalam penetapan kompensasi.
4. Produktifitas kerja;
semakin tingginya tingkat produktifitas seorang pegawai maka hal ini akan
menjadi pertimbangan bagi organisasi untuk memberikan kompensasi. Karena
produktifitas merupakan salah satu indikator prestasi kerja pegawai.
5. Biaya hidup;
organisasi juga harus memperhatikan biaya hidup karyawan beserta keluarganya.
Artinya perlu adanya penyesuaian pemberian kompensasi dengan biaya hidup. Namun
demikian ini merupakan hal yang cukup sulit untuk menentukan biaya hidup seseorang.
Ini disebabkan oleh sifatnya sangat relatif, oleh karena itu perlu sangat sulit
untuk menentukan hidup yang layak tersebut.
6. Pemerintah; selaku
pengayom masyarakat perlu ikut campur dalam penentuan kompensasi bagai seorang
pekerja. Pemerintah harus membuat peraturan dan perundang-undangan untuk dlaam
menentukan kompensasi.
Di tempat
saya bekerja, kompensasi diberikan dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh besarnya
bonus tahunan diberikan kepada karyawan sesuai kinerja dan target yang dicapai.
Sebaliknya jika karyawan tidak mencapai target, maka gaji bulanan akan di
suspend dan akan dikembalikan ketika target telah tercapai.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar